Bismillaah ..

Ibnu ‘Aun rahimahullah berkata,

”Jangan terlalu yakin dengan banyaknya amal karena sesungguhnya Anda tidak mengetahui, apakah amalan Anda diterima atau tidak. Jangan pula terlalu merasa aman dengan dosa-dosa Anda, karena sesungguhnya Anda tidak mengetahui diampuni dosa Anda atau tidak. Sesungguhnya amalan Anda gaib dari Anda. Sesungguhnya Anda tidak mengetahui apa yang Allah perbuat terhadap amalan Anda, apakah Allah menjadikannya di dalam Sijjin ( buku catatan dosa ), atau ‘illiyyiin ( buku catatan amal sholeh )?”

[Lihat Kitab Syu’ab al-Iman, Karya Al Baihaqi]

Dari Asy’ats bin Sa’id diriwayatkan bahwa ia menceritakan, Ibnu Aun berkata:

“Seorang hamba tidak akan dikatakan betul-betul mencapai derajat orang yang ridha, sebelum keridhaannya terhadap kefakiran seperti keridhaan-nya terhadap kekayaan. Bagaimana kamu layak meminta keputusan Allah untuk urusanmu, kalau kamu merasa marah dengan Takdir-Nya yang tidak sesuai dengan kemauanmu. Pada hal mungkin saja yang kamu inginkan itu, bila Allah takdirkan untuk menjadi milikmu, justru akan membinasakanmu.
Demikian juga ketika kamu hanya ridha dengan takdirnya-Nya, bila sesuai dengan kemauanmu, maka kamu tidak akan disebut bijak dan tidak akan mencapai derajat orang yang ridha.”
[Shifat ash Shafwah, Imam Ibnul Jauzi: 3/311].